WARNAJAMBI.COM, Kota Jambi – Kenaikan harga cabai dalam sebulan terakhir belum ada solusi dan tidak dapat dikendalikan oleh pemerintah Provinsi Jambi karena tingginya permintaan dari masyarakat.
Hal ini dikatakan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jambi melalui Kepala Bidang Pangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jambi, Afrizal saat dikonfirmasi media ini, Rabu (13/7/2022) siang.
“Untuk menekan harga cabai saat ini, tidak dapat dikendalikan karena tingginya permintaan masyarakat dan beberapa faktor, ” Ungkap Afrizal.
Ditanya soal faktor kenaikan yang terjadi, Afrizal menjelaskan harga obat dan pupuk yang tinggi, banjir rob dan gagal panen yang dialami petani cabai.
“Penyebab kenaikan cabai saat ini ada beberapa faktor seperti harga obat yang tinggi, banjir rob dan gagal panen, ” Tambah Afrizal.
Afrizal juga menjelaskan penyebab dari kenaikan ini pengiriman untuk Provinsi Jambi juga mengalami kekurangan dari biasanya.
“Selain banjir rob, gagal panen baiknya harga cabai karena adanya pengurangan pasokan dari biasanya. Kalo sebelum biasanya 20 ton saat ini hanya 10-12 ton per hari dan pasokan tersebut berasal dari pulau Jawa, ” jelasnya.
Untuk kebutuhan bahan pokok seperti cabai, Afrizal menjelaskan kewenangan itu berada di Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jambi.
“Teknis semua itu kan di pertanian dan ketahanan pangan, kalau kita (Disperindag-red) hanya memonitor harga dan memantau stok barang,” pungkasnya.
Perlu diketahui, hari ini, Rabu (13/7/2022) didua pasar yang didapat yakni Pasar Angso Duo dan Pasar Talang Banjar Harga Cabai merah besar Rp 110 ribu/kg yang sebelumnya Rp 140 ribu/kg sedangkan harga cabai merah keriting Rp 120 ribu/kg yang sebelumnya Rp 150 ribu/kg. Sementara cabai rawit hujau Rp 110 ribu yang sebelumnya Rp 90 ribu/kg sementara cabai rawit merah kemarin seharga Rp 100/kg ribu hari ini mengalami kenaikan Rp 110 ribu/kg. (DIN)