WARNAJAMBI.COM, JAMBI – Di tengah tantangan global seperti El – Nino, sektor pertanian Indonesia masih tangguh dan bersinar.
Dalam hal ini, Badan Penyuluhan dan Pengebangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDM) terus meningkatkan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) Pertanian guna menggenjot ekspor pertanian.
Kepala BPPSDMP Prof. Dedi Nursyamsi, M.Agr mengatakan, tujuan pembangunan pertanian adalah penyediaan pangan untuk 280 juta rakyat Indonesia, meningkatkan kesejahteraan petani, dan meningkatkan ekspor.
“Tujuan yang terakhir ini, meningkatkan ekspor merupakan program utama Kementerian Pertanian (Kementan) yaitu Gratieks (Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor) yang dimulai dari 2019 sampai 2024 nanti,” kata Dedi dalam acara pembukaan TOT Peningkatan Ekspor Komoditas Pertanian, di Balai Pelatihan Pertanian (Bapeltan), KM 16, Desa Pondok Meja, Kecamatan Mestong, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi, Selasa (29/8/2023).
Dedi mengatakan, PDB pertanian dalam dalam beberapa tahun terakhir tetap melejit, bahkan di tengah covid-19. Pada awal 2020, PDB pertanian berada di angka 16 persen saat sektor lain terpuruk. Sementara nilai ekspornya juga naik, yakni pada 2022 naik 6,7 persen.
“Ekspor pertanian tetap menjadi andalan pembangunan pertanian, karena tidak saja meningkatkan pendapatan petani, meningkatkan GDP, tetapi juga harga diri bangsa,” kata Dedi.
Menurut Dedi, peningkatan nilai ekspor dengan mengandalkan keunggulan komparatif belum cukup. Akan tetapi, perlu meningkatkan keunggulan kompetitif dengan peningkatan produktivitas, memperbaiki kualitas, dan menekan ongkos produksi.
Turut hadir dalam kegiatan ini, Sekda Provinsi Jambi H. Sudirman, SH., MH. (fdn)