JAMBI, – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jambi menggelar silaturahmi kepemiluan sekaligus acara penyerahan hibah tanah dan bangunan KPU Provinsi Jambi dari Pemerintah Provinsi Jambi.
Penandatanganan hibah itu dihadiri langsung Gubernur Jambi Al Haris dengan Ketua KPU Provinsi Jambi Iron Sahroni di Lapangan Kantor KPU Provinsi Jambi, di bilangan Telanaipura, Senin (18/12/2023) malam.
Dalam sambutannya, Ketua KPU Provinsi Jambi, Iron Sahroni mengatakan bahwa pihaknya sengaja menghadirkan berbagai pihak karena ingin pemilu yang akan dilakukan kurang lebih 58 hari lagi atau sekitar 6 minggu lagi berjalan damai.
“Maka banyak hal yang harus dipersiapkan. Salah satunya menjaga momentum persatuan kita. Gubernur sebagai orang yang dituakan di Jambi agar bisa tetap menjaga kondusifitas. Kita ingin menyampaikan pesan bahwa pemilu di Jambi tertib, aman, damai dan kondusif. Jika elit sudah kondusif dan damai insya Allah tercipta pemilu damai,” kata Iron sapaan akrabnya.
Dalam kesempatan itu, Iron mengatakan, bahwa kantor KPU ini sudah ditempati sejak 2003. Sejak itu pula KPU berjuang untuk mendapatkan kantor tetap.
“Mulai dari KPU yang pertama sampai sekarang. Alhamdulillah pada hari ini gubernur menghibahkan kantor, tanah dan bangunannya kepada KPU Provinsi Jambi. Semoga juga untuk KPU Kabupaten/Kota. Semoga ini menjadi pemecut kami untk lebih semangat mengurus pemilu,” sebutnya.
Sementara itu, Gubernur Jambi Al Haris mengungkapkan bahwa Pemilu 2024 berbeda dengan pemilu sebelumnya. Ada dua agenda penting yang akan dilaksanakan, yakni pemilihan legislatif dan juga pilpres dan dilanjutkan November nanti yakni pilkada.
“Manfaatkan kesempatan baik ini bagi penyelenggara maupun partai politik. Animo masyarakat masih rendah. Saya mohon simbol-simbol parpol perbanyak di daerah terpencil. Survei kita, ketika dimunculkan pertanyaan kepada masyarakat apakah tau akan ada pemilu mereka tahu, tapi tanggalnya mereka tak tahu,” ungkapnya.
Hal itu memunculkan kekhawatiran akam berdampak pada turunnya angka partisipasi masyarakat.
“Kita khawatir partisipasi pemilih akan turun karena mereka tak tahu tanggal. Ini tidak mungkin hanya tugas KPU. Makanya parpol pasang simbol perbanyak di desa-desa,” imbuhnya.
Soal hibah tanah dan bangunan KPU, Haris mengaku sudah lama berniat menghibahkan aset pemerintah itu. Tapi ada beberapa kendala hingga terus tertunda.
“Tanah ini hak KPU sebenarnya. Karena aset kalau lama-lama juga tak bagus. Di buku neraca aset masih punya kita (Pemprov Jambi), tapi penggunaannya KPU. Makanya kita serahkan sehingga KPU fokus untuk menyelenggarakan pemilu. Tugas kita pemerintah memberikan fasilitas. Tugas saya menyerahkan gedung dan tanah. Tugas KPU menyukseskan pemilu,” tegasnya. (***)