Sungai Penuh, 9 Oktober 2024 – Pasangan Alfin SH dan Azhar Hamzah, yang awalnya dianggap sebagai kuda hitam dalam Pilkada Sungai Penuh, kini semakin memperlihatkan strategi cerdas. Dengan dukungan yang terus tumbuh, pasangan ini kini bergerak bagaikan Kuda Troya, membawa visi perubahan untuk kota Sungai Penuh melalui strategi yang tak terduga.
Alfin SH, seorang pengusaha besar yang sukses di luar kota, memutuskan untuk kembali dan mencalonkan diri sebagai walikota dengan harapan mengubah Sungai Penuh yang dianggap tidak maju. Bersama Azhar Hamzah, sosok merakyat yang dikenal luas di kalangan masyarakat kecil dan menengah, mereka berhasil masuk ke panggung politik lokal dan membangun basis dukungan yang kuat.
“Alfin dan Azhar awalnya tidak dianggap sebagai pesaing utama,” kata seorang pengamat politik lokal. “Namun, seperti kuda hitam, mereka datang dengan kecepatan yang tak terduga dan semakin kuat. Kini, mereka menggunakan strategi Kuda Troya, di mana pendukung dan tim bekerja dalam diam untuk menyusup ke hati masyarakat dan menggerakkan perubahan besar.”
**Kuda Hitam yang Menggebrak**
Alfin SH, yang sebelumnya dikenal di luar kota, awalnya dianggap sebagai **outsider**. Namun, dengan kekuatan finansial dan pengalaman bisnis yang luas, dia membawa visi besar untuk membangun infrastruktur dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Sungai Penuh. Sementara itu, Azhar Hamzah, dengan jaringan lokalnya yang kuat, menjadi figur penting yang menjembatani visi Alfin dengan kebutuhan masyarakat setempat.
“Banyak yang mengira mereka tidak akan berhasil menembus sistem politik yang sudah lama terbentuk. Namun, dengan pendekatan yang berbeda, mereka mulai menarik perhatian. Mereka bergerak di bawah radar, masuk ke setiap lapisan masyarakat, dan secara perlahan mengubah persepsi orang terhadap mereka,” ungkap seorang tokoh masyarakat.
**Strategi Kuda Troya**
Seiring dengan bertambahnya dukungan, pasangan Alfin-Azhar menerapkan strategi Kuda Troya. Mereka membangun tim pemenangan yang solid, namun bergerak taktis. “Seperti Kuda Troya dalam legenda Yunani, **tim pemenangan Alfin-Azhar** berfungsi sebagai kekuatan tersembunyi yang bekerja di balik layar. Meskipun tak terlihat mencolok, mereka terus memperluas jaringan dan memenangkan hati masyarakat dari dalam,” jelas Supri Panigoran, seorang ahli antropologi penggiat adat nusantara.
Menurut Supri, strategi ini sangat efektif karena tidak hanya bergantung pada figur Alfin dan Azhar saja, tetapi juga tim mereka yang memainkan peran penting dalam memperkenalkan program-program besar secara halus. “Ketika masyarakat mulai melihat hasil nyata dari pendekatan mereka, pintu gerbang perubahan akan terbuka,” tambahnya.
**Dukungan yang Semakin Meluas**
Di lapangan, pasangan ini mulai mendapatkan dukungan yang semakin meluas, terutama dari masyarakat yang sebelumnya tidak terjangkau oleh program-program pemerintah. “Pasangan ini memiliki komitmen untuk membangun Sungai Penuh yang lebih maju, adil, dan sejahtera. Dengan dukungan dari berbagai lapisan masyarakat, mereka berpotensi menjadi kekuatan besar di Pilkada ini,” ujar salah satu pengamat politik setempat.
Pasangan Alfin SH dan Azhar Hamzah kini tak lagi dipandang sebelah mata. Dengan kekuatan tim yang terus tumbuh dan strategi Kuda Troya yang diterapkan secara cerdas, mereka siap membawa perubahan besar bagi Sungai Penuh, menghadirkan kota yang maju dan sejahtera bagi seluruh masyarakatnya.