Sungai Penuh – Dalam kampanye yang penuh semangat di hadapan ribuan pendukung, pasangan calon wali kota dan wakil wali kota, Alfin SH dan Azhar Hamzah, menyampaikan pesan mendalam tentang masa depan Kota Sungai Penuh. Dengan gaya retorika yang tegas, Azhar memaparkan pertanyaan yang menggugah kesadaran masyarakat.
“Apakah masyarakat ingin kota kita tertinggal? Apakah masyarakat ingin kota kita jadi tempat sampah? Apakah masyarakat ingin kota kita menjadi tampungan air saat hujan? Dan apakah masyarakat ingin kota kita diselenggarakan dengan aturan sekendah hatinya saja?” tanyanya lantang, yang langsung disambut dengan riuh dukungan dari para hadirin.
Pertanyaan tersebut tidak hanya memicu refleksi, tetapi juga mempertegas visi besar Al Azhar untuk menjadikan Sungai Penuh sebagai kota yang maju, adil, dan sejahtera (Juara). Menurut mereka, kemajuan kota ini hanya bisa dicapai dengan komitmen pada pembangunan berkelanjutan, tata kelola pemerintahan yang bersih, dan aturan yang berpihak pada kepentingan masyarakat luas.
“Kami ingin kota ini menjadi kebanggaan kita bersama. Dengan tata kelola yang baik, lingkungan yang bersih, dan infrastruktur yang memadai, Sungai Penuh bisa menjadi kota percontohan,” lanjut Alfin SH dalam pidatonya.
Di sisi lain, Azhar juga menyoroti pentingnya peran masyarakat dalam menentukan arah kebijakan pemerintah. “Pilihan masyarakat hari ini akan menentukan seperti apa wajah kota kita esok hari. Jangan biarkan masa depan kita ditentukan oleh aturan yang sekendah hati,” tambahnya.
Pesan-pesan ini jelas memberikan tekanan tersendiri bagi para pesaing politik mereka. Dengan retorika yang kuat dan relevan, Al Azhar berhasil memancing diskusi publik tentang masa depan kota. Kampanye ini menjadi pengingat bahwa perubahan nyata hanya bisa terjadi ketika masyarakat berani memilih pemimpin yang berpihak pada kemajuan dan keadilan.