Bungo – Mahasiswa Unit Kegiatan Kesenian Universitas Muara Bungo (UMB) dengan semangat berkarya telah menggelar kolaborasi dalam menciptakan desain batik unik khas Kabupaten Bungo. Di bawah bimbingan Wakil Rektor III, Mulia Jaya, S.IP., M.Si., kegiatan ini bertujuan untuk menggali potensi lokal serta memperkuat identitas budaya melalui motif-motif batik yang sarat makna.
Sembilan motif batik berhasil diciptakan oleh mahasiswa, masing-masing menggambarkan kekayaan budaya dan sejarah lokal:
Rajo Tunggal – Melambangkan kepemimpinan dan kebijaksanaan.
Cinto Kasih – Menggambarkan kehangatan cinta kasih masyarakat.
Teluk Kecimbung – Mengabadikan keindahan alam Bungo.
Batu Kerbau – Simbol kekuatan dan ketangguhan.
Bulim Dusun Rambah – Mengangkat nilai kearifan lokal dusun.
Sirih Cino – Lambang persatuan dan kerukunan adat.
Sambung Nyawo – Mewakili semangat gotong royong.
Kapal Bungo – Menyiratkan perjalanan dan harapan.
Balai Adat – Menonjolkan tradisi adat sebagai warisan yang dijaga.
Menurut Mulia Jaya, S.IP., M.Si., kegiatan ini tidak hanya membekali mahasiswa dengan keterampilan seni, tetapi juga memberikan wawasan tentang pentingnya pelestarian budaya di tengah era modernisasi. “Batik adalah identitas bangsa yang harus kita lestarikan. Dengan melibatkan mahasiswa, kita harap mereka tidak hanya menjadi kreator seni, tetapi juga duta budaya di masyarakat,” ungkap beliau.
Kegiatan ini diharapkan mampu memberikan kontribusi positif, tidak hanya bagi mahasiswa, tetapi juga bagi masyarakat Kabupaten Bungo. Dengan hadirnya motif-motif batik baru, diharapkan kesadaran masyarakat akan pentingnya melestarikan budaya lokal semakin meningkat, sekaligus membuka peluang ekonomi kreatif berbasis budaya.
Melalui kolaborasi ini, Universitas Muara Bungo sekali lagi menunjukkan peran aktifnya dalam mendukung pelestarian budaya dan pemberdayaan mahasiswa. Semoga karya-karya yang dihasilkan dapat menjadi kebanggaan bagi masyarakat Bungo, serta membawa batik khas Bungo dikenal lebih luas di kancah nasional maupun internasional.